LOMBOK TIMUR, NTB – patroligrup.com – Duka menyelimuti Dusun Keroya Lauk, Desa Keroya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, menyusul ditemukannya sesosok mayat seorang petani bernama Husni Als Amaq Eni (65 tahun) di sawah milik Akmaluddin Als Aq Majid pada Jumat (23/8/2024) pagi.
Korban ditemukan tergeletak tak bernyawa di sawah sekitar pukul 10.30 WITA oleh Akmaluddin, yang awalnya mengira korban sedang tertidur mabuk. Namun, setelah didekati, Akmaluddin menyadari bahwa Husni telah meninggal dunia.
Akmaluddin kemudian memanggil H. Suhirman, yang juga melihat korban dalam keadaan tertidur. Keduanya kemudian memanggil Aq Sapoan, yang selanjutnya memanggil Sapii Als Amaq Nurhaliza. Sapii, yang merupakan tetangga korban, langsung menghampiri dan memastikan bahwa Husni telah meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan Sapii, korban ditemukan dalam kondisi mulut dan mata terbuka, serta terdapat bekas luka di pelipis. Polisi yang tiba di lokasi kejadian kemudian melakukan olah TKP dan menemukan sejumlah barang bukti yang diduga terkait dengan kematian korban.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian antara lain:
- 1 bilah parang dengan panjang 40 cm, ditemukan 10 meter dari mayat, dan bukan milik korban.
- 1 buah kayu dengan panjang 25 cm, terdapat paku di ujungnya, dan bukan milik korban.
- 1 buah kayu baten dengan panjang 50 cm, ditemukan 10 meter dari mayat.
Istri korban, Edok, menjelaskan bahwa Husni meninggalkan rumah pada Kamis (22/8/2024) pukul 08.00 WITA untuk pergi ke sawah. Husni pamit kepada istrinya dengan mengatakan bahwa ia akan mengurung nangka di sawah. Namun, hingga malam hari, Husni tidak kunjung pulang. Edok kemudian mencari Husni ke sawah bersama anaknya, Juriatun, namun tidak menemukannya.
Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematian Husni. Diduga, Husni menjadi korban penganiayaan, namun hal ini masih perlu dipastikan melalui hasil otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasus ini menjadi perhatian warga setempat, yang merasa khawatir dengan keamanan di wilayah mereka. Menanggapi hal ini, pihak kepolisian menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Kepada masyarakat dan keluarga korban, pihak kepolisian juga menghimbau untuk bersabar dan menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada pihak berwenang.
“Kami mohon kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya di media sosial. Serahkan kepada kami untuk menyelidiki kasus ini dan kami akan memberikan informasi resmi kepada publik,” ujar salah satu petugas kepolisian.
Pihak kepolisian juga meminta kepada masyarakat dan keluarga korban untuk tidak memberikan pernyataan yang tidak jelas kebenarannya di media sosial.
“Kami akan terus berupaya untuk mengungkap kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban,” tambah petugas kepolisian.
( KAPERWIL NTB )