Halmaherah selatan//patroligrup// – Pejabat Kepala Desa (Kades) Jojame, Kecamatan Bacan Barat Utara, Malik Ibrahim, bersama bendaharanya, Sudarmanto Meng, diduga menyelewengkan anggaran ketahanan pangan Desa Jojame tahun 2024 ratusan juta,Jumat / 7 / 03 / 2025.
Dugaan ini diungkapkan oleh mantan Kepala Pemuda Desa Jojame, Muslim Daud. Ia menjelaskan bahwa Anggaran Dana Desa (ADD) yang dialokasikan untuk ketahanan pangan mencapai 20 persen dari total anggaran, atau senilai Rp180 juta. Namun, dana tersebut hanya digunakan untuk pembelian beras sebanyak 200 sak, dengan masing-masing Kepala Keluarga (KK) menerima 10 kg.
“Jika dihitung, total belanja beras hanya sekitar Rp30 juta lebih. Lalu, bagaimana dengan sisa Rp 40 juta yang tidak jelas penggunaannya?” ujar Muslim Daud.
Terpisah, mantan Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Jojame (IPMJ), Hayun Meng, saat dikonfirmasi media ini, membenarkan pernyataan Muslim Daud. Ia meminta Pejabat Kepala Desa Jojame, Malik Ibrahim, dan bendaharanya, Sudarmanto Meng, segera mengembalikan anggaran Rp 40 juta lebih di hadapan masyarakat.
Menurutnya, warga Desa Jojame merasa geram dan mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) serta Inspektorat untuk segera mengaudit penggunaan anggaran ketahanan pangan tersebut. Selain itu, warga juga meminta audit terhadap anggaran fisik desa yang hingga kini belum menunjukkan realisasi yang jelas.
“Kami butuh transparansi. Jangan sampai dana desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat malah disalahgunakan,” tegas Hayun.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah desa Jojame belum memberikan klarifikasi terkait dugaan penyalahgunaan anggaran ini. Warga berharap ada tindakan cepat dari pihak berwenang untuk mengusut permasalahan tersebut.
(Biro/Halsel)
