Daerah

Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno Usai Retret Langkah Awal Untuk Memajukan Muaro Jambi Kedepan

20
×

Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno Usai Retret Langkah Awal Untuk Memajukan Muaro Jambi Kedepan

Sebarkan artikel ini

Patroligrup.com, Jambi – Usai mengikuti seluruh rangkaian agenda retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Bupati Muaro Jambi periode 2025-2030, Bambang Bayu Suseno atau yang akrab disapa BBS, memulai langkah awal kepemimpinannya di Bumi Sailun Salimbai.

Tiba di Jambi pada Jumat akhir Februari lalu, ia disambut penuh suka cita oleh seluruh jajaran staf, kepala OPD, serta ASN di lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Muaro Jambi. Dengan dipimpin langsung oleh Budhi Hartono selaku Sekda, penyambutan tersebut menandai bahwa seluruh unsur pendukung BBS sudah siap dan akan satu suara di bawah komandonya selama lima tahun mendatang.

Dalam pidato pertama sebagai Bupati Muaro Jambi yang telah sah dilantik, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten pada Senin, 3 Maret 2025, BBS kembali memperkenalkan visi dan misi yang diusungnya sejak pertama kali mencalonkan diri. Ia mengungkapkan bahwa Visi Muaro Jambi Berbakti akan segera dilaksanakan agar daerah pemekaran dari wilayah Batanghari itu bisa berkeadilan, berakhlak, dan maju ke depannya.

Didampingi oleh Junaidi Mahir (Jun), Bambang mengatakan, untuk menuju Visi Muaro Jambi Berbakti, dibutuhkan langkah-langkah konkret yang harus dilaksanakan dengan penuh komitmen. Setidaknya, sebut dia, ada dua belas program unggulan yang akan menjadi andalan. Program unggulan tersebut diyakini akan mengarah pada lima misi yang kini disebutnya dengan Panca Cita, penopang kuat untuk kemajuan daerah.

Mengenal Panca Cita, Misi Besar Penopang Kemajuan Daerah

Diambil dari bahasa Sanskerta, panca artinya lima. Sementara cita yang ditambahkan setelahnya sama dengan cita-cita atau tujuan. Dalam langkah awal kepemimpinannya, BBS memperkenalkan kepada masyarakat apa yang menjadi tujuannya selama lima tahun ke depan. Dibingkai dengan tajuk Panca Cita, lima tujuan BBS ialah memajukan sumber daya manusia, memajukan infrastruktur, memajukan ekonomi, memajukan tata kelola pemerintahan, dan memajukan pelestarian lingkungan.

Panca Cita, yang merupakan bagian dari misi yang sudah dicanangkan selama masa kampanye tersebut, merupakan pilar utama penopang kemajuan daerah, khususnya di Kabupaten Muaro Jambi. Dengan visi menciptakan daerah yang berkeadilan, berakhlak, dan maju, Panca Cita akan menjadi penunjuk jalan utama bagi BBS dan seluruh unsur pendukungnya.

Dari lima Panca Cita, BBS menempatkan sumber daya manusia (SDM) di urutan pertama. Tentu bukan tanpa alasan, barangkali menurutnya, manusia atau masyarakat adalah faktor utama yang akan menjadi penentu keberhasilan mewujudkan empat cita lainnya. Panca Cita yang dirumuskan BBS sangat berkesinambungan, saling terkait satu sama lain. SDM ditempatkan pada urutan pertama karena ia merupakan faktor paling esensial dalam misi kemajuan yang ingin diciptakan BBS.

Adapun, majunya SDM yang diinginkan BBS akan menyasar peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan layanan dasar, seperti pendidikan dan kesehatan. Selain itu, sebagai bupati, ia ingin masyarakat Muaro Jambi menjadi manusia yang kompetitif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berjiwa kewirausahaan, kesetaraan gender, dan berprestasi.

Cita kedua adalah majunya infrastruktur. Selain SDM sebagai penopang utama, nyatanya infrastruktur juga menjadi penopang penting untuk kemajuan daerah. Sebab, infrastruktur mempermudah akses masyarakat, sehingga diharapkan perkembangan bisa meningkat dengan cepat. BBS dalam misi memajukan infrastruktur akan mendorong pemerataan pembangunan jalan, baik dari desa ke kecamatan, hingga dari kecamatan ke kabupaten.

Saat ini, menurut data terakhir dari Kepala Dinas (Kadis) PUPR Muaro Jambi, Yultasmi, jalan yang dalam kondisi baik hanya sebanyak 27,45 persen. Mirisnya, dari 940,396 km jalan yang masuk dalam tanggung jawab Kabupaten Muaro Jambi, 49,97 persen dalam kondisi rusak berat, 7,84 persen rusak sedang, dan 14,75 persen rusak ringan. Hal ini tentu menjadi PR besar bagi BBS yang menginginkan adanya kemajuan infrastruktur, terlebih implementasinya adalah pemerataan.

Kendati kondisi infrastruktur Kabupaten Muaro Jambi didominasi oleh jalan rusak, BBS sudah punya siasat sendiri untuk mengatasinya. Jauh sebelum dilantik secara sah, dalam gelaran debat yang diselenggarakan KPU, figur yang dielu-elukan masyarakat sebagai sosok yang cerdas tersebut akan menggunakan strategi prioritas pembangunan, dengan mengedepankan peran masyarakat itu sendiri sebagai penentu prioritas.

Setelah infrastruktur, ekonomi menjadi PR selanjutnya yang ingin dimajukan oleh BBS. Kemajuan ekonomi daerah dipengaruhi dan berpengaruh terhadap SDM dan infrastruktur; ketiganya saling berkaitan. Kendati begitu, fokus BBS memang infrastruktur terlebih dahulu, sebab ekonomi akan berjalan baik seiring dengan mudahnya akses masyarakat yang didukung infrastruktur memadai. Adapun, majunya ekonomi menekankan pada pentingnya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, UMKM, BUM Desa, koperasi, hilirisasi komoditi, serta agroindustri dan pariwisata.

Sementara itu, cita keempat adalah majunya tata kelola pemerintahan. Menurut Kementerian PAN RB pada tahun 2023, ranking pelayanan publik Muaro Jambi berada di urutan ke-8 dari sebelas kabupaten/kota di Provinsi Jambi, urutan yang sama sekali tidak bisa dibanggakan. Dengan adanya cita majunya tata kelola pemerintahan, diharapkan BBS mampu mendorong ranking pelayanan publik di Muaro Jambi menjadi lebih baik lagi, bukan hanya di atas kertas, namun juga pada realita di lapangan. Majunya tata kelola pemerintahan yang diinginkan BBS adalah dengan menciptakan tata kelola yang bersih, transparan, akuntabel, dan mengedepankan pelayanan prima yang profesional dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Panca Cita terakhir adalah majunya pelestarian lingkungan. Dalam banyak praktik kepemimpinan di sejumlah daerah, pelestarian lingkungan kerap kali luput dari fokus dan perhatian, apalagi jika sudah dibenturkan dengan kepentingan bisnis yang menjanjikan. Dengan masuknya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari Panca Cita, BBS ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia punya komitmen serius untuk mewujudkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam, dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau dan pembangunan rendah emisi. Tentu, hal ini diharapkan dapat terus menjaga lingkungan untuk generasi di masa yang akan datang, khususnya di Kabupaten Muaro Jambi.

Harmonisasi Kerja dan Personil OPD yang Tepat Jadi Kunci Keberhasilan

Dengan menyampaikan soal Panca Cita dalam pidato perdana sebagai Bupati Muaro Jambi 2025-2030 yang sudah dilantik, BBS ingin menegaskan kuatnya semangat pembangunan untuk kemajuan daerah pada seluruh elemen. Ia juga ingin menularkan semangat pembangunan tersebut, terlebih kepada unsur pendukungnya di Muaro Jambi.

Pada hari kedua aktif kerja, hal itu dipertegas BBS dengan menggelar apel gabungan yang dilanjutkan dengan rapat staf bersama pejabat eselon II dan III, di Kantor Bupati Muaro Jambi pada Selasa (4/3/2025).

Dalam kesempatan tersebut, selain menularkan semangat, BBS juga membangun sinergi agar implementasi visi-misinya bisa terlaksana dengan baik. Sebagai kepala daerah, beban tanggung jawab memang penuh ada di tangannya. Namun, bukan berarti pelaksanaan kerja hanya dilakukan seorang diri. Unsur-unsur pendukung seperti staf, pejabat eselon II dan III, menjadi kunci penting berjalannya roda pemerintahan untuk mewujudkan Visi Muaro Jambi Berbakti.

Harmonisasi kinerja dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga merupakan bagian penting, kunci keberhasilan membangun selama lima tahun ke depan. Karenanya, komunikasi yang baik untuk membangun sinergi harus terus dilakukan, bahkan jika perlu, pejabat atau kepala OPD yang tidak dapat menyesuaikan harus segera diganti.

Tantangan yang dihadapi BBS ke depan adalah soal manajemen dan ketegasan. Bagaimana sebagai seorang kepala daerah ia harus bisa dengan tepat mengatur seluruh instrumen OPD bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya, dengan mengacu pada penunjuk jalan yang sudah lebih dulu diperkenalkan, yaitu Panca Cita.

Saat seluruh instrumen berjalan dengan baik, maka harmonisasi pembangunan akan memastikan terwujudnya visi-misi secara perlahan. Karena hal itu, manajemen menjadi tantangan bagi BBS.

Selain manajemen, ketegasan sebagai seorang pemimpin juga diuji. Sebagai figur berdarah Jawa yang dianggap bijak oleh masyarakat, BBS perlu menegaskan anggapan masyarakat tersebut dengan pembuktian. Di mana, selama menjabat, ia wajib memperkerjakan orang berdasarkan kompetensi yang dimiliki, sehingga kinerja yang akan diberikan kepada masyarakat bisa maksimal dan terasa memuaskan.

Lima tahun untuk membangun daerah mungkin bukan waktu yang panjang, namun lima tahun untuk membuktikan kelayakan sebagai pemimpin sudah lebih dari cukup. Panca Cita dan semangat pembangunan adalah langkah awal dari perjalanan panjang yang akan dihadapi pada masa-masa mendatang. Untuk itu, bertaruh pada segala kemungkinan dan bekerja maksimal adalah hal yang mesti dilakukan oleh BBS selama memimpin Kabupaten Muaro Jambi. Semoga di bawah kepemimpinannya sebagai Bupati Muaro Jambi, periode ini menjadi awal mula kemajuan yang akan terus dikenang oleh masyarakat.

Hamdi Zakaria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250 Example 728x250