
Palu — patroligrup.com – Guru Besar UIN Datokarama Palu, Prof. H. Zainal Abidin, dalam pernyataannya menekankan bahwa pendidikan yang berkualitas dan bermutu bukan hanya dibangun di ruang kelas semata. Tapi pendidikan dimulai dari partisipasi orang tua dan masyarakat, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang mendukung siswa untuk meningkatkan daya saing bangsa.
“Jika kita ingin membentuk generasi yang kuat, maka pendidikan harus dimulai dari lingkungan keluarga. Orangtua adalah pendidik utama dalam hidup anak-anak mereka,” ujar Prof. Zainal Abidin, Jumat, (2/5) pagi.
Menurut Prof. Zainal hari pendidikan tahun ini menjadi sarana reflektif untuk seluruh lapisan masyarakat. Ia menyebutkan tema Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua bukanlah slogan kosong. Melainkan ajakan konkret agar semua pihak keluarga, sekolah, masyarakat, bahkan negara bekerjasama menciptakan pendidikan yang bermutu.
Ia juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi dunia pendidikan, khususnya di Sulawesi Tengah. Kesenjangan akses di wilayah pelosok, minimnya pemahaman tentang pendidikan karakter, hingga kasus perundungan di sekolah menjadi pekerjaan rumah bersama.
”Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah telah melakukan penguatan karakter bangsa hampir di seluruh wilayah 13 kabupaten/kota. Program FKUB meliputi edukasi toleransi antarumat beragama dan kampanye menolak aksi perundungan di sekolah-sekolah” ujar Prof. Zainal Abidin, sekligus Ketua FKUB Sulteng.
“Kerukunan itu tidak datang dari langit. Ia harus diajarkan dan dilatih sejak usia dini dan di lingkungan sekolah, bahkan sejak taman kanak-kanak,” ungkapnya.
Menurutnya, bangsa yang besar bukan hanya memiliki lulusan terbaik, tapi juga generasi yang toleran, peduli, dan berakhlak. Hardiknas 2025 bukan sekadar diperingati setiap tahunnya. Hardiknas adalah panggilan untuk kembali menyatukan peran dari rumah hingga negara demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih adil, manusiawi, dan bermutu untuk semua.
“Jangan wariskan hanya ijazah kepada anak cucu kita. Wariskan juga karakter, Wariskan akhlak dan itulah pendidikan yang sejati.” tandasnya.
( Fitri)