Donggala – Sulteng,, patroligrup.com,,
Rembuk stunting didesa adalah Forum Musyawarah untuk membahas dan merumuskan strategi bersama dalam mengatasi Stunting di suatu Wilayah, Kegiatan ini merupakan kegiatan pramusyawarah Desa untuk penyusunan RKP Desa.( 16/11/2024 ), demikian dikatakan Kades Tondo Ihlas Kepada Awak Media Ini Ditemui Ini lewat What’s App Selasa, 28 November 2024.
Rembuk Stunting desa merupakan rangkaian pertemuan yang di lakukan Desa dalam rangka membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah ( Fokus Group Discussion ) untuk membahas dan menetapkan Komitmen desa dalam menetapkan program atau kegiatan pencegahan dan penanganan kunvergensi Stunting Desa ujar Kades Tondo Ihlas.
Kades Ihlas dengan menegaskan, Kami membutuhkan kerja sama yang baik guna pencapaian stunting didesa Tondo yang awalnya ada 8 orang dan kini tinggal 4 orang dan bahkan Tahun 2025 sudah tidak ada lagi artinya Nol ( O) kata Kades Ihlas.
Sebagai Pemerintah Tondo Rembuk Stunting desa dapat berjalan dengan aman dan lancar kata Kades Tondo Ihlas.
Kemudian dari pada itu dalam mengakhiri Tahun 2024 kami akan melakukan Evaluasi terhadap semua lembaga yang ada di desa Tondo, kita mau orang yang mau bekerja, dan saya mau bukti kerja nyata serta kerja secara profesional terang Kades Tondo Ihlas.
Kades juga terima kasih kepada kader Pos Yandu yang hadir ini bekerja keras dalam menangani stunting di desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala dengan baik, dan sudah bisa menurunkan angka stunting yang lalu 8 orang yang kini tinggal 4 orang..
Saya harap seluruh Kader pos Yandu agar tugas melakukan pendataan, dan setiap melakukan harus melaporkan dengan kepala Dusun masing – masing dan kita saling memahami bila ada kesusahan atau lainnya harus melaporkan kepala Dusun tegasnya
Hal senada juga di sampaikan Kepala Puskesmas ( Tapus ) Sirenja, Edwan, Rembuk Stunting di desa bertujuan untuk : membahas pencegahan dan penanganan Stunting, Menetapkan Komitmen Desa dalam menetapkan program atau kegiatan pencegahanan dari penanganan Stunting, Mendayagunakan sumber pembangunan yang ada di desa.
Dalam Kegiatan Rembuk Stunting biasanya dibahas berbagai isu mengenai Stunting secara mendalam seperti : peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang seimbang, perawatan anak yang baik.
Membahas usulan RKPD Desa untuk menangani Stunting.Jadi Rembuk Stunting didesa wajib dilaksanakan di setiap desa berdasarkan regulasi pemerintah pusat, dan kegiatan ini dibebankan pada Dana desa APBDes, ujar Edwan.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah Stunting di antaranya : Memenuhi Kebutuhan Gizi sejak hamil, Memberikan Air Susu ibu ( Asi ) Ekslusif sampai bayi berusaha 6 bulan, Terus memantau, tumbuh kembang anak, dan Selalu menjaga kebersihan jelas Edwan.
Kampus juga mengingatkan kepada kader Pos Yandu, mengevaluasi jangan hanya berupa catatan dan tidak perlu membawa prasangka, kalau tidak mampu ya silahkan keluar, kita mau membutuhkan Kader – Kader yang mau kerja keras tegas Kepala Puskesmas Sirenja Edwan.
Sementara Camat Sirenja Margumi Firdaus dalam hal ini diwakili Kasi Pemerintahan Risman, S.Pd memberi masukan, BPD adalah sebagai pengawas didesa yang tadi kurang harmonis namun hari ini mari kita kompak dalam membangun pembangunan yang ada di Desa, sehingga pimpinan hanya menerima laporan.kata Ridman, S.Pd.
Tinggal pak Kades turun langsung Kelapangan di pekerjaan, dan semua desa sudah di bentuk semua dan pengawas jelas Ridman, S.Pd.
Melakukan monitoring/ terjun langsung hasil pembangunan di desa.
Turut hadir dalam Rapat Rembuk Stunting di kantor Desa Tondo di antaranya : Camat Sirenja Margumi Firdaus dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi Pemerintah Kecamatan Sirenja Ridman, SPd, Kepala Puskesmas Sirenja Edwan, Kapolsek Sirenja Iptu Andi Ardi , SH, di wakili Bhabinkamtibmas Desa Tondo Bripka Bidik Sidik Sukoco, Danramil 1306 – 02/ Sirenja, diwakili Babinsa Serma Idrus Sofyan Tuahons, Ketua BPD, para Kepala Dusun, Koordinator BKKBN Ke
Tim