Donggala – Sulteng,, patroligrup.com,,
Masalah Stunting di Tahun 2023 lalu masih terdapat 12 yang terdampak dari Stunting, jadi tinggal 10, jadi ada perubahan untuk Stunting.
Dan untuk pecegahan stunting itu Kami sudah melakukan langkah langkah untuk mengintervensi tentang bagamana keberadaan anak – anak yang dari pada terdampak stunting itu. demikian dikatakan Camat Sojol Asram, S.Pd Kepada Awak Media Ini, lewat Handphone WhatsApp, Sabtu, 28 September 2024 pada acara Rembuk Stunting Pencegahan dan penurunan Stunting Tingkat Desa di desa Tonggolobibi, Kecamatan Sojol, Kabupaten Dobggala.
Lanjut Camat Asram.S.Pd mengatakan, Karena stunting itu bukan hanya masukan gizi tetapi mungkin saja dari lingkungan rumah tangga itu yaitu termasuk Rumah, Sanitasi, kemudian jamban keluarga, kemudian sirkulasi udara dalam rumah itu, walaupun dia kumuh tapi kalau rumahnya dia bersih, sanitasi ada, kemudian sirklusnya segalanya bagus, keluarganya juga bagus dan saya fikir itu adalah salah satu pencegahan dari pada stunting,tegas Asram, S.Pd.
Adapun yang terdampak stunting itu tinggal melihat apakah stunting karena di akibatkan gizi buruk atau kah memang dia tidak peduli orang tua terhadap gizi, sehingga anak itu kurang makan, disitulah kami akan mengintervensi dan melihat langsung bukan hanya berdasarkan data – data tetapi langsung melihat dari pada objek kepada orang yang berdampak dari pada Stunting itu.
Kalau Menurut kami di Kecamatan Sojol sudah 4 Desa sudah melakukan kegiatan Rembuk Stunting, jadi mulai dari Desa Bou, Desa Siwalempo, Desa Pangalasiang dan Desa Tonggolobibi.insyaAllah kemudian giliran Desa Samalili ujar Camat Sojol Asram, S.Pd.
Sesuai dengan prosentasi di Kecamatan Sojol ini.dari 28 % tinggal 17 % cukup Signifikan untuk semua Desa yang terdampak dari pada Stunting ini semua menurun dratis.
Harapan kedepan ditahun 2025 Stunting ini bisa menurun tinggal beranjak 0,7 % atau 7 %, Kalau ada yang kronis penyakit itu memang ada penanganan khusus dari Kesehatan .
Kalau memang tidak mampu menangani lalu kami rujuk ketingkat Rumah Sakit yang lebih moderen, ujar Camat Sojol Asram, S.Pd.
Sementara kendala di lapangan tidak ada cuman untuk hasil surpay dilapangan kurangnya kegiatan pos yandu yang ibu – ibu, yang masih minimnya dari sumber Daya yang masih kurang paham, jadi kami lanjutkan langkah – langkah untuk turun kelapangan agar mereka, dan supaya mereka bisa mengikuti program Tutur Asram, S.Pd.( FITRI ).