GARUT.,, patroligrup.com,,
Kondisi jembatan gantung rawayan di Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, semakin memprihatinkan. Infrastruktur ini menjadi sorotan karena rusaknya fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Jembatan yang terletak di Kampung Wangun RT.01 Dan 02 RW 10 Dusun 3, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, menghubungkan Kampung Saparantu, Jagabaya-Cijayana, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut. Jembatan ini mengalami kerusakan parah dengan banyak bagian yang lapuk, berlubang, hingga komponen yang copot. Terlebih lagi, hujan deras pada Rabu (4/12/2024) semakin memperburuk kondisi jembatan tersebut.
Selama bertahun-tahun, jembatan ini telah menjadi perhatian publik dan sempat viral di media sosial hingga televisi swasta Indonesia. Kondisi terbaru jembatan ini kembali mencuat di media sosial sejak Rabu (4/12/2024) hingga Kamis (5/12/2024), dengan banyak unggahan yang menyoroti keprihatinan masyarakat, warga Harus Tetap Menggunakan Jembatan
Kang Alek, salah seorang anggota Rafi lokal Bungbulang, mengungkapkan bahwa meskipun warga tidak ingin menggunakan jembatan tersebut, kondisi sungai yang sedang meluap memaksa mereka untuk tetap melintasinya. “Tidak ada pilihan lain selain menggunakan jembatan ini, meski harus menggelantung dan ekstra hati-hati,” ujarnya.
Hendi Heryana Ketua Ormas Gemantara Kecamatan Bungbulang Angkat Bicara memberikan tanggapan setelah meninjau langsung kondisi jembatan tersebut. “Berdasarkan informasi warga, jembatan ini pernah dibangun beberapa tahun lalu, tetapi entah oleh CV apa. Beberapa bahan bangunan seperti semen kabarnya hilang, dan sampai sekarang jembatan ini belum juga diperbaiki,” jelasnya.
Hendi menambahkan jembatan ini emang pernah di bangun pada tahun 2023 Pebruari, namun sampai saat ini tahun 2024 Desember terbangkalai dan tidak di teruskan pembangunanya apakah tidak ada anggaran atau bagaimana apakah habis anggaranya, jadi percuma di bangun jika tidak rasakan oleh warga masyarakat.” Ujar Hendi
Ketua Umum Gabungan Wartawan Indonesia Satu (GAWARIS) Asep Suherman SH, menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas kondisi jembatan yang goyang dan sangat membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak sekolah. Asep Suherman SH menilai bahwa keberadaan jembatan yang tidak aman ini bisa menyebabkan kecelakaan fatal jika tidak segera diperbaiki.
Menurutnya, tindakan pemerintah Kabupaten Garut yang terkesan lambat dalam menanggapi masalah ini sangat disayangkan. “Jembatan yang goyang seperti itu tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tetapi juga anak-anak sekolah yang setiap hari melintas. Ini adalah tanggung jawab pemerintah untuk memastikan keselamatan warga,” tegas Asep.
Ia mengecam keras sikap pemerintah daerah yang belum juga mengambil langkah tegas untuk memperbaiki atau mengganti jembatan yang sudah tidak layak tersebut. Asep Suherman SH meminta agar pihak berwenang segera melakukan evaluasi terhadap infrastruktur penting seperti jembatan, agar kejadian yang lebih buruk tidak terjadi.
Ketua Umum GAWARIS ini juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi dan mendukung upaya perbaikan infrastruktur demi keselamatan bersama,” katanya.
Harapan Warga Masyarakat sangat berharap agar pemerintah segera memperbaiki jembatan ini. Selain menjadi jalur penting untuk pendidikan, ekonomi, dan transportasi, jembatan ini juga krusial saat ada warga yang sakit dan membutuhkan akses cepat ke fasilitas kesehatan.
Jembatan gantung rawayan di Kampung Wangun adalah salah satu bukti bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Garut masih jauh dari harapan. Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera mengambil langkah nyata untuk memberikan solusi terhadap permasalahan ini.
(Tim Liputan)